Enter your keyword

6 th AGRIFASCO 2021, Memperkuat Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi : Meningkatkan Hasil Pertanian dengan Rekayasa Sistem

6 th AGRIFASCO 2021, Memperkuat Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi : Meningkatkan Hasil Pertanian dengan Rekayasa Sistem

6 th AGRIFASCO 2021, Memperkuat Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi : Meningkatkan Hasil Pertanian dengan Rekayasa Sistem

6th AGRIFASCO 2021 (Agricultural Farming System Competition) merupakan acara akbar tahunan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Rekayasa pertanian Institut Teknologi Bandung, HIMAREKTA ‘Agrapana’ ITB. Tujuan diadakan AGRIFASCO ialah memperkenalkan keilmuan Rekayasa Pertanian kepada masyarakat, serta menambah relasi, membuka diskusi publik, maupun memperluas perspektif mengenai konkret eksistensi pertanian dalam menjawab persoalan yang terjadi di masyarakat Indonesia. Menanggapi kebijakan peraturan pembatasan acara yang melibatkan perkumpulan massa, bentuk kegiatan pelaksanaan kegiatan 6th Agrifasco tahun ini dikemas secara daring.

Adanya kondisi perubahan bumi yang masif dan sangat drastis akibat pandemi COVID-19 menciptakan suatu tantangan besar bagi seluruh aspek, tak terkecuali pada bidang pertanian sebagai aktor utama penyediaan kebutuhan pangan dan distribusi pada daerah yang perlu memiliki upaya taktis untuk menjawab persoalan krusial ini. Sebagai seorang mahasiswa Rekayasa Pertanian ITB yang memiliki fungsi The agent of change, mahasiswa dituntut untuk proaktif berpikir kritis dan solutif dalam memetakan strategi jitu menjawab ketahanan pangan khususnya di Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan inovasi teknologi maupun ilmu pengetahuan dalam memetakan langkah secara sinergis.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 31 Januari 2021 dan 7 Februari 2021 ini memiliki 2 (dua) rangkaian acara, yaitu lomba karya tulis ilmiah (LKTI), dan seminar nasional. Tahun ini AGRIFASCO mengusung tema: “Sustainable Urban Agricultural Production Systems Innovation for National Food Security”. Kegiatan ini bertujuan untuk memunculkan ide, gagasan, dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dalam menjawab tantangan pangan pada masa pandemi COVID-19, serta menambah wawasan bagi mahasiswa dan masyarakat umum terkait perkembangan dan inovasi dalam bidang pertanian. Selain dua (dua) rangkaian acara utama tersebut, terdapat agenda baru pada kegiatan AGRIFASCO tahun ini, yaitu podcast diskusi interaktif antara mahasiswa bersama praktisi untuk membahas pertanian dari berbagai sudut pandang dengan tujuan memberi wawasan baru terutama terhadap ketahanan pangan. Perbedaan yang sangat dirasakan pada kegiatan AGRIFASCO tahun ini adalah akibat adanya pandemi yang melarang aktivitas berkumpul dengan jumlah masa yang banyak, seluruh kegiatan AGRIFASCO tahun ini dilaksanakan secara daring. Selain lomba karya tulis ilmiah (LKTI), terdapat juga lomba pendukung lainnya, salah satunya adalah lomba pembuatan infografis.

Lomba Karya Tulis Ilmiah
Lomba karya tulis ilmiah (LKTI) AGRIFASCO 2021 terbuka bagi seluruh mahasiswa Indonesia, dengan tema, “Engineering and Sustainable Agricultural Production System’s Inovation for National Food Security”, dan setiap peserta dapat memilih 3 sub-tema, yaitu Precision Farming, Sustainable Farming System, dan Kewirausahaan berbasis pertanian modern. Dari 67 tim peserta lomba, dengan proses seleksi yang ketat, terpilihlah 10 finalis yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Padjadjaran. Para finalis diundang untuk mempresentasikan hasil karya tulis ilmiahnya secara daring melalui zoom meeting pada tanggal 31 Januari 2021. Topik yang diangkat para finalis antara lain, rekayasa alat pengering gabah, budidaya hidroponik dan aquaponik, inovasi pupuk organik, teknologi vokalisasi untuk pengendalian hama, sistem basis data pertanian menggunakan GIS dan sistem klaster, sistem pertanian terintegrasi, diversifikasi pangan lokal, serta solusi berkebun di pekarangan. Terdapat tiga juri yang menilai hasil karya tulis para peserta, yaitu Dr. Ramadhani Eka Putra, dan Indrawan Cahyo Adilaksono, S.T.P., M.Agr.Sc. selaku tim dosen dari SITH ITB, serta Bapak I Made Gama selaku praktisi dari BSP Farm. Seluruh peserta diberikan kesempatan waktu 10 menit untuk mempresentasikan karyanya, dan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dengan para juri selama 13 menit. Pemenang lomba diumumkan pada tanggal 7 Februari 2021 di penghujung acara seminar nasional.

Seminar Nasional Agrifasco 2021

Dibuka oleh Dekan SITH ITB, Ibu Endah Sultisyawati, S.Si., Ph.D. Seminar Nasional AGRIFASCO 2021 ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan wawasan perkembangan dan inovasi dalam bidang pertanian. Terdapat 3 pembicara yang memaparkan materinya, yaitu Dr. Ir. Suwandi, M.Si. (Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI), Ir. Afrizal Gindow (Deputy Managing Director PT East West Seed Indonesia, Ketua Produsen Benih Hortikultura Indonesia), dan David Setyadi Gunawan, S.Ars., MBA (Founder dan CEO Eden Farm). Kegiatan seminar ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dengan kehadiran sejumlah 1295 peserta yang hadir baik melalui tautan zoom meeting ataupun Youtube dan berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan juga daerah lainnya. Selain mahasiswa, acara ini juga dihadiri oleh berbagai kalangan yang meliputi akademisi, industri, komunitas, dan instansi pemerintah. Hal ini menandakan ketertarikan dan kebutuhan yang tinggi dari peserta terhadap wawasan yang dibagikan.

Kerangka besar pertanian yang kini sedang dikembangkan seperti konsep mekanisasi untuk percepatan, otomatisasi berbasis IT seperti drone, pengendalian hama dan dan pernyakit terpadu, pertanian terintegrasi, serta zero waste, urban farming, dan proses pemetaan menjadi aspek yang sedang banyak dikembangkan di dunia pertanian saat ini. Pada sesi pemaparannya, Dr. Ir. Suwandi, M.Si., memberikan contoh bagaimana konsep Sustainable Agriculture Production Systems Innovation for National Food Security yang dilakukan di lahan sempit namun sangat produktif, intensif, dan ramah lingkungan. Konsep tersebut sudah mulai dikembangkan di beberapa kabupaten di Indonesia. Beliau juga sangat mengharapkan kontribusi yang diberikan oleh mahasiswa tidak hanya pada aspek hulu, namun juga di aspek budidaya, supaya praktik pertanian yang dilakukan oleh petani dapat jauh lebih efisien, dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan terdekat sehingga dapat mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetik.

Pada sesi kedua, materi disampaikan oleh Ir. Afrizal Gindow. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan dengan adanya teknologi molecular marker membuat proses breeding menjadi lebih cepat, sehingga proses pencarian bibit unggul menjadi lebih efisien. Menurut beliau terdapat 5 tantangan yang perlu dihadapi pada sektor pertanian saat ini, yaitu akses petani terhadap informasi harga pasar, cuaca, input yang berkualitas, mekanisasi, dan penjualan. Selain itu beliau juga menyebutkan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor dengan PDB yang tumbuh di masa pandemi ini, sehingga dengan adanya fakta tersebut dapat membangkitkan semangat para generasi milenial untuk mau terjun dan bekerja di bidang sektor pertanian.

Pada sesi ketiga, materi disampaikan oleh David Setyadi Gunawan. Menurutnya, panjangnya rantai pasok produk pertanian di Indonesia menyebabkan para petani tidak memiliki informasi harga yang transparan sehingga menyebabkan penghasilan petani tidak konsisten, sehingga perlu ada komunikasi yang baik dengan petani. Dengan adanya teknologi, distribusi produk dari petani ke konsumen dapat menjadi lebih pendek dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, penyimpanan produk dengan pendingin akan meningkatkan biaya operasional sehingga harga jual menjadi lebih mahal, sehingga perlu adanya upaya lain, salah satunya dengan meningkatkan komunikasi antara petani dengan konsumen, sehingga petani dapat menerima permintaan langsung dari konsumen tanpa perantara dengan harga yang transparan.

Setelah sesi seminar, dilanjutkan dengan pengumuman hasil lomba karya tulis ilmiah dan infografis serta pemberian hadiah dan sertifikat kepada para pemenang secara simbolis. Kompetisi 6th AFRIFASCO menghasilkan 3 juara utama dan 1 juara favorit pada masing-masing ajang perlombaan dan memperoleh hadiah utama hingga jutaan rupiah. Berdasarkan hasil penjurian yang telah dilakukan pada 31 Januari 2021, terpilihah juara sebagai berikut :

  • uara 1 : Sahid Hanan Fauzi dan Tim (Universitas Gadjah Mada)
  • Juara 2 : Hanafi Khalifatul Iman dan Tim (Institut Teknologi Bandung)
  • Juara 3 : Dewi Sugiharti Ningrum dan Tim (Institut Teknologi Sepuluh November)
  • Presentasi Terbaik : Adela Damika Putri dan Tim (Institut Teknologi Bandung)

Sementara untuk kategori infografis adalah sebagai berikut :

  • Juara 1 : Rizki Aulia Nazlita (Universitas Sumatera Utara)
  • Juara 2 : Mochamad Kresna Duta Wiriawan (Iniversitas Diponegoro)
  • Juara 3 : Amalia Nurul Jannah (Universitas Brawijaya)
  • Juara Favorit : Dekan Rahmat Wahyudianto (Universitas Brawijaya)

Dengan adanya lomba dan karya tulis ilmiah bagi seluruh mahasiswa pertanian di Indonesia diharapkan dapat memberi wawasan baru serta meningkatkan semangat generasi milenial untuk membangun pertanian Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan, sehingga tercapai kemandirian pangan, serta mengurangi ketergantungan impor produk pertanian dari negara lain, sehingga memberikan dampak baik dalam memantik atensi masyarakat pada isu pertanian. Adanya bentuk mengkritisi persoalan menjadi sebuah langkah strategis dalam menjawabnya. Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi gambaran improvisasi karya dalam pemenuhan ketersediaan pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional. Selain itu, dengan diadakannya AGRIFASCO ini diharapkan mampu menjadi media menjalin relasi dan kolaborasi sinergis resilien dalam pertanian di tengah era pandemi COVID-19.

Secara umum, kegiatan AGRIFASCO berjalan dengan sukses dan memberikan kesan positif baik untuk penyelenggara, juri, narasumber, dan peserta. Hal ini tercermin dari umpun balik yang diterima oleh panitia dari peserta di akhir acara. Keberhasilan acara tidak terlepas dari kerja tim panitia yang kompak, dukungan penuh dari SITH ITB, serta dukungan dari sponsor dan media partner, yaitu PT Agro Industri Nasional (Agrinas), Inez Cosmetics, PT East West Seed Indonesia, Persma ITB, 8EH Radio ITB, LFM ITB, IASS LC UNPAD, Radio MU (Mahasiswa UNPAD), Beritalomba, HD Farm, Eltras Radio Polban, Seputarlomba, Eventkampus.co, dan Event.id.

X